Semangat yang anda miliki untuk memulai suatu usaha adalah setengah dari modal yang sudah anda miliki. Kenapa saya bilang sudah setengahnya? Karena jika tidak ada semangat, modal uang dan kesempatan sebesar apapun tidak akan pernah mewujudkan bisnis yang anda idam – idamkan. Oleh karena itu, untuk menjaga modal semangat anda tidak hilang dan modal yang lainnya juga tidak ikut sia – sia, saya kasih masukan ya? Simpel saja, Cuma menyarankan bahwa modal semangat dan segala persiapan anda di imbangi dengan 5 kiat “jangan buru – buru” ketika anda ingin memulai bisnis anda. Apa sajakah gerangan?
1. Jangan buru – buru mengidentifikasi siapa target audience bisnis anda
Siapa target bisnis anda? Pertanyaan awal yang harus ada. Kembangannya
adalah siapa yang benar- benar akan memerlukan jasa atau produk dari
bisnis anda. Pertanyaan terusannya adalah bagaimana cara berkomunikasi
dengan peminat, calon client, pembeli dan pelanggan anda? Ketika Anda
sudah tahu dengan siapa anda berbicara, bagaimana anda mengolah cara,
strategi dan taktik untuk mendapatkan cara terbaik menyapa mereka,
menarik perhatian mereka, menggerakkan inner mereka, meningkatkan
awareness mereka pada profile anda, produk, jasa dan pelayanan anda?
Anda dapat menentukan cara terbaik untuk berkomunikasi dengan mereka,
menjalin hubungan dan menjaga keharmonisan hubungan anda dengan mereka.
Baru deh kita bisa memutuskan dan mempersiapkan dengan matang marketing
tools apa saja yang kita perlukan, mulai dari iklannya, sosial medianya,
website nya, direct mailnya dan pelbagai bentuk komunikasi sesuai
dengan kreatifitas anda. So? Jangan buru – buru menentukan dan sok kenal
siapa target bisnis anda.
2. Jangan buru – buru berkoar tentang apa bisnis anda
Sebelum anda jelas pasti menentukan apa jenis bisnis anda. Ok, mari kita
berangkat dari asumsi dasar tentang bisnis: “segala sesuatu yang
dibikin dan dijual pasti ada pembelinya” Yakin itu? Kalau sudah yakin,
maka pertanyaan selanjutnya adalah: Seberapa besar minat, keperluan dan
daya beli terhadap jasa atau produk yang anda siapkan? Kalau mau diurai
lebih detail lagi maka akan menghasilkan pertanyaan – pertanyaan
seperti: Apa yang Anda miliki yang orang lain inginkan? Keterampilan apa
yang Anda miliki yang dapat mengubah hidup mereka menjadi lebih baik?
Masalah apa yang telah Anda bereskan untuk client – client anda
terdahulu? Keunggulan apa yang anda miliki agar minat dan gairah orang
berpaling kepada anda?
3. Jangan buru – buru berjanji
Ketika anda sudah khatam memberikan jawaban pada poin kedua diatas,
sebenarnya yang harus anda lakukan selanjutnya adalah segera membuat
janji besar kepada orang sebagai tanda bahwa anda siap memberikan
sesuatu yang berbeda, sesuatu yang lebih baik dan menjadi pilihan yang
terbaik. Tapi ingat, janji adalah kepercayaan! Nah lho, sebelum buru –
buru buat janji besar, wajib untuk membangun kepercayaan dulu.
Persoalannya adalah bagaimana anda menunjukkan kepercayaan tersebut dan
bagaimana agar orang lain mau mempercayainya! Makanya suka ada khan
promosi tentang jasa atau produk yang dilengkapi dengan testimonial
pelangan, akreditasi, sertifikasi, rekomendasi, keterangan pengalaman
dan jam terbang, pencitraan, kesan baik, kesan unggul, kesan cepat,
kesan kredibel, kesan elegan, kesan baru, kesan segar, kesan murah,
kesan bermutu dan berbagai kegiatan branding lainnya. Ingat ya, orang
beli karena percaya. Orang pesan karena percaya. Orang promosikan kita
karena puas dan percaya!
4. Jangan buru – buru promosi
Setelah yakin tentang segala keunggulan yang anda miliki dan siap
memberikan janji nilai plus pada calon pembeli, maka langkah selanjutnya
adalah promosi. Nah biasanya disinilah selalu terjadi kegagalan
eksekusi. Yang terjadi adalah pemilik bisnis dan pembuat alat promosi
tidak menemukan titik temu. Anda sebagai client terhadap desainer
pembuat alat pemasaran anda, selalu saling makan hati dan berjengkel
ria. Anda menuduh desainer tidak mengerti konsep visi misi dan strategi
yang harus tertuang di brochure, video iklan atau alat marketing tools
lainnya. Anda merasa sudah selayaknya menuntut banyak hal karena anda
membayar mereka. Di sisi lain dipihak desainer, mereka menuduh anda suka
ikut campur, selera kampungan, tidak memahami seni desain dan banyak
tuntutan. Untuk itu ada baiknya sebelum menyesal karena memiliki alat
promosi yang kurang ampuh dan mengalami kegagalan promosi maka
diskusikan pertanyaan ini dan mendapatkan kesepakatan, yaitu:
a. Sejauh mana alat promosi yang akan dibuat dapat menunjukkan segala
keunggulan produk dan jasa anda serta menjelaskan dan membangun citra
anda sebagai penjual atau perusahaan?
b. Apa yang dapat anda lakukan dengan alat promosi tersebut untuk
memamerkan kemampuan bisnis anda dan kriteria kepercayaan yang harus
mereka berikan atau kesankan setelah mereka membaca, melihat dan
menyaksikan keampuhan alat promosi anda?
c. Media apa yang paling tepat untuk mempromosikan keunggulan anda?
d. Kapan momentum yang paling pas untuk anda berpromosi?
e. Bandingkan secara kesuluruhan baik isi, tema, tampilan dengan alat promosi dan media promosi yang dilakukan kompetitor anda.
f. Apa lagi ya? Itu saja dulu kalau ingat nanti saya tambahkan heuheu.
5. Jangan buru – buru kasih kartu nama
Heuheu karena bikin kartu nama itu mahal ya? Bukan itu maksudnya. Cuma
mau ingatkan, pastikan dulu, sebelum heboh promosi kanan kiri, pastikan
anda mencantumkan segala keperluan kontak untuk orang lain mudah
mendapakan anda. Pastikan nomer telpon yang dihubungi bisa dihubungi dan
siap dengan sapaan ramah dan profesional. Pastikan alamat website anda
bisa di browsing. Pastikan isi websitenya sudah mengandung segala
informasi yang memang diperlukan, dan lain sebagainya.
Anda menyukai postingan diatas? Silahkan di share.
setuju nih dengan Bapak, inti nya JANGAN TERBURU-BURU dalam melihat segala sesuatu dalam hal bisnis.
BalasHapuspraktisi bisnis juga pak ????
salam kenaL dan salam hangat
DAVID RAJA
www.DavidRaja.com